Tuesday, August 26, 2008

Ke Makam Bonda


Kami mengunjungi pusara bonda
Sunyi pagi disinari suria
Wangi berseri puspa kemboja
Menyambut kami mewakili bonda

Tegak kami di makam sepi
Lalang-lalang tinggi berdiri
Dua nisan terkapar mati
Hanya papan dimakan bumi

Dalam kenangan kami melihat
Mesra kasih bonda menatap
Sedang lena di dalam rahap
Dua tangan kaku berdakap

Bibir bonda bersih lesu
Pernah dulu mengucupi dahiku
Kini ku rasakan kasihnya lagi
Meski jauh dibatasi bumi

Nisan batu kami tegakkan
Tiada lagi lalang memanjang
Ada doa kami pohonkan
Air mawar kami siramkan

Senyum kemboja menghantar kami
Meninggalkan makam sepi sendiri
Damailah bonda dalam pengabdian
Insan kerdil menghadap Tuhan

Begitu bakti kami berikan
Tiada sama bonda melahirkan
Kasih bonda tiada sempadan
Kemuncak murni kemuliaan insan

Permata Keluarga


Anak-anak adalah permata ayah bonda
Penghibur duka lara, menyejukkan mata
Ibarat kain putih yang suci dan bersih
Terpulang bagaimana untuk mencoraknya

Berilah mereka didikan agama,
Kelak bila dewasa, jadi insan berguna
Kepada nusa dan bangsa,
Kepada insan semua

C/O:
Melenturi buluh biarlah daripada rebungnya
Asuhlah mereka ajarkan mereka akhlak yang mulia
Anak-anak cahaya mata
Anak soleh impian semua
Andainya kita meninggalkan dia
Akan mengalir doa darinya

Didiklah anak-anak kita
Menjadi anak yang soleh
Pabila kita tiada
Jadi penerang alam baqa

Anak soleh permata keluarga
Harta kita paling berharga
Setiap doanya pada kita
Jariah kita di sana

Remaja


Remaja
Ingatlah masa depan mu
Janganlah kau terleka
Di usia remaja

Kenanglah
Jasa ibu dan ayah mu
Susah payah mereka
Membesarkan kita

C/O :
Gunakanlah masa yang ada
Dengan sebaiknya
Kuatkanlah tekad di hati
Memajukan diri
Tiada kejayaan yang datang
Tanpa usaha yang gigih
Bersusah-susahlah dahulu
Bersenang kemudian
Jadilah warga yang berguna
Pada keluarga, masyarakat jua negara

Waspada
Jangan mudah terpedaya
Oleh hasutan dunia
Yang bisa merosakkan hidupmu

(Ingatlah remaja semua)

Sahabat Sejati


Ku biar kalam berbicara
Menghurai maksudnya di jiwa
Agar mudah ku mengerti
Segala yang terjadi
Sudah suratan Ilahi

Ku biarkan pena menulis
Meluahkan hasrat di hati
Moga terubat segala
Keresahan di jiwa
Tak pernah ku ingini

Aku telah pun sedaya
Tak melukai hatimu
Mungkin sudah suratan hidupku
Kasih yang lama terjalin
Berderai bagaikan kaca
Oh teman, maafkanlah diriku

C/O :
Oh Tuhan
Tunjukkan ku jalan
Untuk menempuhi dugaan ini
Teman, maafkan jika ku melukaimu
Moga ikatan ukhwah yang dibina
Ke akhirnya

Aku tidak kan berdaya
Menahan hibanya rasa
Kau pergi meninggalkan diriku
Redhalah apa terjadi
Usahlah kau kesali
Mungkin ada rahmat yang tersembunyi

Monday, August 25, 2008

Sebuah Pertemuan


Ketika diri mencari sinar
Secebis cahaya menerangi laluan
Ada kalanya langkahku tersasar
Tersungkur di lembah kegelapan

Bagaikan terdengar bisikan rindu
Mengalun kalimah menyapa keinsafan
Kehadiranmu menyentuh kalbu
Menyalakan obor pengharapan

C/O 1:
Tika ku kealpaan
Kau bisikkan bicara keinsafan
Kau beri kekuatan, tika aku
Diuji dengan dugaan?
Saat ku kehilangan keyakinan
Kau nyalakan harapan
Saat ku meragukan keampunan Tuhan
Kau katakan rahmat-Nya mengatasi segala

(*) Menitis airmataku keharuan
Kepada sebuah pertemuan
Kehadiranmu mendamaikan
Hati yang dahulu keresahan

Cinta yang semakin kesamaran
Kau gilap cahaya kebahagiaan
Tulus keikhlasan menjadi ikatan
Dengan restu kasih-Mu, oh Tuhan

C/O 2:
Titisan air mata menyubur cinta
Dan rindu pun berbunga
Mekar tidak pernah layu
Damainya hati
Yang dulu resah keliru
Cintaku takkan pudar diuji dugaan
Mengharum dalam harapan
Moga kan kesampaian kepada Tuhan
Lantaran diri hamba kerdil dan hina

Ulang (*)

Syukur sungguh di hati ini
Dikurniakan teman sejati
Menunjuk jalan dekati-Nya
Tika diri dalam kebuntuan

Betapa aku menghargai
Kejujuran yang kau beri
Mengajarku mengenal erti
Cinta hakiki yang abadi

Tiada yang menjadi impian
Selain rahmat kasih-Mu Tuhan
Yang terbias pada ketulusan
Sekeping hati seorang insan
Bernama teman

Ya Habibi Ya Muhammad
















Muhammad pemimpin umat
Ke jalan keredhaan
Muhammad membawa rahmat
Untuk sekalian alam

Berselawat makhluk di langit
Tika menyambut lahirmu
Insan mulia yang dijanji
Kurniaan dari Ilahi
Lahir ke dunia
Bersama sinar gemilang

Ya Habibi, Ya Muhammad
Saidina al-Musthafa
Ya Habibi, Ya Muhammad
Saidina al-Musthafa
Ya Habibi

C/ O 1 :
Kau penghulu sekalian Nabi
Sungguh terpuji akhlakmu
Kau Rasul, insan pilihan
Menjadi kekasih Allah
Mulianya, indahnya, sempurna
Kaulah Nabi syafiul umat

Ya Habibi, Ya Muhammad
Saidina al-Musthafa
Ya Habibi, Ya Muhammad
Saidina al-Musthafa
Ya Habibi

C / O 2:
Selawat salam untukmu
Duhai Nabi kekasih Allah
Kasihmu pada umatmu
Tiada sempadan batasnya
Ya Habibi, Muhammad
Selawat ku panjatkan kepadamu

Ya Habibi, Ya Muhammad
Saidina al-Musthafa
Ya Habibi, Ya Muhammad
Saidina al-Musthafa
Ya Habibi

Zinnirah
















Hadirmu bersama kuntum senyuman
Walau dirimu hamba tawanan
Kau jadi impian firdausi
Kau jadi pingitan hiasan duniawi
Walau tak pernah melihatmu
Zinnirah

Matamu jadi taruhan
Gantian lara nilaian iman
Ayuh bersama kita susuri
Perjalanan derita ini
Terlindung sudah indahnya maya
Mata hatimu tetap menyala

C/O :
Oh Zinnirah
Kau umpama bintang di malam hari
Menerangi alam dan ditemani cahaya purnama
Selaut kasih kau hamparkan untuk Ilahi
Tiada sempadan dan tiada bertepi

Oh Zinnirah
Kau umpama bintang di malam hari
Menerangi alam maya dan diteman purnama
Cinta murni yang kau dambakan untuk Ilahi
Tiada sempadan dan tiada bertepi

Oh Zinnirah
Kau serikandi sunyi bersendiri
Di medan ngeri dan bersuara sepenuh berani
Kasih suci yang kau hulurkan untuk Ilahi
Menagih korban kasih abadi

Hadirmu bersama senyuman
Walau diri hamba tawanan
Kau jadi pedoman

Zinnirah kau gadis pilihan
Hiasan dunia
Penyeri di firdausi